Balasan Allah kepada mereka yang suka aib dan hina orang lain


Sesiapa yang suka mengaibkan atau menghina orang lain, cepat-cepatlah bertaubat sebelum balasan Allah SWT datang kepada mereka.

Rasulullah SAW menjelaskan, tatkala ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, apakah itu ghibah (maksudnya menyebutkan keburukan orang lain meskipun benar)?"

Lalu jawab Baginda, "Menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya!"

Kemudian Baginda ditanya lagi, "Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?"

Jawab baginda, "Kalau sekiranya apa yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah, tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (kebohongan besar)." (Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud dan At-Tarmizi)

Islam mengharamkan dan melarang ghibah kerana boleh mengakibatkan putus ukhwah, rosak kasih sayang, timbul permusuhan, tersebar aib dan lahir kehinaan.

Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya), akan dilempar ke neraka jahanam sejauh antara timur dan barat." (Hadis Riwayat Muslim)

Di dalam media sosial rata-rata penyokong parti-parti politik suka mengaibkan golongan lain secara sindiran, menghina, melecehkannya, memanggil dengan panggilan yang buruk dan saling memfitnah. 

Yang sedihnya mereka yang terlibat bukan masyarakat umum sahaja, tetapi mereka yang bergelar ustaz, alim ulama, Yang Berhormat dan para pensyarah universiti.

Jika inilah kerja mereka dan bersyubahat untuk menghina orang lain, ilmu agama yang dimiliki tak akan berkat, nasihat-nasihatnya akan tawar dan mereka telah memfaraidkan pahala mereka untuk diagih-agihkan kepada mereka-mereka yang diaibkan, difitnah, diperli, dimaki-hamun dan diumpat di akhirat nanti.

Allah SWT berfirman (yang ertinya), “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Sungguh besar kemurkaan di sisi Allah kerana kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (Surah Ash Shaff [61] ayat 2-3)

Tidakkah mereka insaf bahawa para ulama atau pendakwah yang tak laksanakan apa yang diucapkan, akan diseksa di neraka.

Di dalam shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan hadits Usamah bin Zaid, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan ada seseorang yang didatangkan kemudian dilemparkan ke dalam neraka. Isi perutnya terburai sehingga ia berputar-putar sebagaimana berputarnya keldai yang menggerakkan penggilingan. Penduduk neraka pun berkumpul mengerumuninya. 

Mereka bertanya, "Wahai fulan, apakah yang terjadi pada dirimu? Bukankah dahulu engkau memerintahkan kami untuk berbuat kebaikan dan melarang kami dari kemungkaran?" Dia menjawab, "Dahulu aku memerintahkan kalian berbuat baik akan tetapi aku tidak mengerjakannya. Dan aku melarang kemungkaran, sedangkan aku sendiri justru melakukannya".

Mereka kerjanya setiap hari menghina saudaranya melalui facebook, twitter, whatsapp, pesanan ringkas dan mencari-cari aib mereka dan menyebarkannya, maka Allah SWT akan buka aib orang tersebut walaupun dia berada di rumahnya sendiri.

Kadangkala mereka saja cari permusuhan di status-status facebook mereka, membuka ruang fitnah memfitnah, aib-mengaibkan.

Nabi SAW bersabda maksudnya, “Janganlah kalian mengganggu hamba Allah, dan janganlah mengusik rahsia mereka, dan jangan pula mencari-cari aib dan cacat mereka. Sesungguhnya barang siapa menuntut (ingin tahu) aurat saudara sesama muslim, pasti Allah menuntut auratnya sehingga ia membuka aibnya sendiri di rumahnya sendiri pula.” (HR Ahmad)

Jagalah rumah tangga kalian sendiri dan janganlah melemparkan tuduhan, dakwaan dan penghinaan secara sedar atau pun tidak kepada orang lain atau parti lain walaupun hati kalian membencinya kerana setiap keburukan hasil daripada ucapan dan tulisan kalian pasti kalian akan terima akibatnya.

Nabi SAW bersabda maksudnya, “Tidak akan masuk syurga Nammaam (orang yang suka menyebar fitnah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. (متفق عليه)
“Tidak masuk Syurga orang yang suka mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaihi).

Hadis riwayat Jubair bin Muth`im ra.: Dari Nabi SAW bahawa baginda bersabda: "Tidak akan masuk Syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan." (Hadis Shahih Riwayat Muslim )

Kesimpulannya.
Setiap orang muslim yang mengaku beriman dengan rukun Iman yang enam, dan masih percaya orang yang mengucap dua kalimah syahadah adalah saudaranya maka cukuplah kalian berhenti bergaduh sesama saudara seagama.

Cukuplah dosa yang kalian himpunkan setiap hari, tidak ada manfaatnya pun. Apakah kalian merasakan kalian mampu menampung dosa di alam maya yang dibuat setiap hari dengan amal soleh kalian? 

Tahukah kalian golongan muflis di hari akhirat ? Salah satu sifat orang muflis akhirat adalah suka maki hamun, menghina, melecehkan, mengaibkan orang lain, dan membuat fitnah. - Dari Ustaz Abu Basyer

Comments

Popular posts from this blog

Juzuk 26: Surah Muhammad: Ayat 7 -9

Apa itu berjaya, siapa orang yang berjaya?